Sabtu, 10 Desember 2016

Farmasi, Farmasis, Pharmacy, Pharmacist, Apotek, Apoteker

Teman-teman calon apoteker, kira-kira sudah tau kah kalian perbedaan dari farmasi, farmasis dan apotek? Nah, pada postingan kali ini saya akan membahas tentang istilah-istilah yang biasa kita dengar di dunia farmasi. Yuk simak..


Farmasi merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang mempelajari seni dan ilmu dalam penyiapan, pendistribusian, penyimpanan obat dan disertai dengan pemberian informasi kepada publik, sehingga bertanggungawab dalam pemastian efektivitas dan keamanan penggunaan obat.
Farmasis adalah kata lain dari apoteker (Indonesia) dan pharmacist (English), merupakan gelar profesional dengan keahlian di bidang farmasi; ahli dalam ilmu obat-obatan; yang berwenang membuat obat untuk dijual.
Apotek atau pharmacy (English) adalah toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis; rumah obat.

Nah, sudah tau kan perbedaan dari semua istilah di atas? Jadi ketiga istilah di atas memilik makna yang berbeda dari segi tata bahasa. Selanjutnya, perlu kita tahu juga tentang asal-usul alias sejarah dari farmasi. Simak sampai selesai yaa...

Awal Mula Kelahiran Ilmu Farmasi
Temen-teman ada yang kenal eyang Hippocrates? Kalau teman-teman ngaku anak farmasi, harus tau nih Bapak Ilmu Kedokteran yang satu ini. Ini adalah gambar Hippocrates


Hippocrates (460-370 SM)
Pada masa Hippocrates belum ada profesi farmasi. Saat itu, profesi apoteker juga dirangkap sekaligus oleh dokter. Jadi dokter bekerja mendiagnosisi pasien sekaligus menyiapkan obat. Namun, seiring berkembangnya ilmu kesehata, masalah penyediaan obat semakin rumit baik dari segi formula maupun cara pembuatannya sehingga dibutuhkan adanya suatu keahlian khusus dan tersendiri.

Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang terkenal "Two Silices". Dari sejarah ini, satu hal yang perlu digarisbawahi adalah akar ilmu farmasi dan ilmu kedokteran adalah sama. Sehingga diharapkan keilmuan ini dapat bekerja sama untuk mencapai efek terapi yang maksimal bagi pasien.

Farmasi sendiri berasal dari kata farma (pharma); pharmacy (English); phamacon (Yunani) yang berarti obat. Terdapat pendapat dari beberapa ahli tentang beberapa hal yang mendukung tentang arti farmasi, yaitu :
  1. Parcelsus (1541 - 1493 SM) berpendapat bahwa untuk membuat sediaan obat perlu pengetahuan kandungan zat aktifnya dan dia membuat obat dari bahan yang sudah diketahui zat aktifnya.
  2. Hipprocrates (459 - 370 SM) yang dikenal dengan "bapak kedokteran" dalam praktek pengobatannya telah menggunakan lebih dari 200 jenis tumbuhan.
  3. Claudius Galen (200 - 129 SM) menghubungkan penyembuhan penyakit dengan teori kerja obat yang merupakan bidang ilmu farmakologi.
  4. Ibnu Sina (980 - 1037 SM) telah menulis beberapa buku tentang metode pengumpulan dan penyimpanan tumbuhan obat serta cara pembuatan sediaan obat seperti pil, supositoria, sirup dan menggabungkan pengetahuan pengobatan dari berbagai negara yaitu Yunani, India, Persia dan Arab untuk menghasilkan pengobatan yang lebih baik.
  5. Johann Jakob Wepfer (1620 - 1695 SM) berhasil melakukan verifikasi efek farmakologi dan toksikologi obat pada hewan percobaan, ia mengatakan : "I pondered at length, finally I resolved to clarify the matter by experiment". Ia adalah orang pertama yang melakukan penelitian farmakologi dan toksikologi pada hewan percobaan. Percobaan pada hewan merupakan uji praklinik yang sampai sekarang merupakan persyaratan sebelum obat diuji-coba secara klinik pada manusia.
  6. Institut Farmakologi pertama didirikan pada tahun 1847 oleh Rudolf Buchheim (1820 - 1879) di Universitas Dorpat (Estonia). Selanjutnya Oswald Schiedeberg (1838 - 1921) bersama dengan pakar disiplin ilmu lain menghasilkan konsep fundamental dalam kerja obat meliputi reseptor obat, hubungan struktur dengan aktivitas dan toksisitas selektif. Konsep tersebut juga diperkuat oleh T.Frazer (1852 - 1921) di Scotlandia, J.Langley (1852 - 1925) di Inggris dan P.Ehrlich (1854 - 1915) di Jerman.
Dikutip dari berbagai sumber dengan pengeditan seperlunya
Sumber : 
http://mariberbagirirasi.blogspot.co.id/2015/04/farmasi-farmasis-pharmacy-pharmacist.html
http://kbbi.web.id
http://farmatika.blogspot.com/p/sejarah-farmasi.html